DISTILATOR BIO ETANOL SEDERHANA
MEMBUAT BIO ETANOL DENGAN DESTILATOR SEDERHANA
( TEKNOLOGI UTK MASYARAKAT DAN RUMAH TANGGA )
Dikarenakan banyaknya permintaan dan keinginan para pemula untuk dapat membuat bio etanol
saya akan coba berikan cara membuat bio etanol dengan teknologi masyarakat yang murah meriah.
Biaya pembuatan antara 3 ~ 5 juta sdh dpt belajar buat bio etanol di pekarangan rumah sendiri dan dapat di sesuaikan dengan anggaran keuangan anda.
Bahan dapat dibuat dari tangki / drum bekas pakai pipa biasa , stainlees atau tembaga.
Kalau mau awet saya sarankan bahan dari stainless steel
Alat Distilasi ini sangat sederhana yaitu
Mesin ini dirancang dengan biaya yang rendah dengan kapasitas produksi yang optimum.
Tetapi terdapat beberapa kelemahan. Antara lain:
a. umur pakai mesin yang pendek (4 s/d 5 Bulan) bila bahan bukan dari stainless steel
b. Kadar Etanol yang dihasilkan masih rendah (dibawah 70 %) untuk mencapai kadar 90 % diperlukan distilasi berulang ulang 2 atau 3 kali
Saran saya apabila menggunakan bahan
Untuk aplikasi di masyarakat petani buat beberapa plasma / kelompok yg mempunyai kebun singkong sendiri jadi biaya produksinya tdk begitu besar kecuali kapasitas produksinya sudah besar,
Bila menginginkan kadar diatas 90 % gunakan distilasi colom / Rectifying colom akan lebih effisien.
Ajari para petani singkong cara budi daya singkong secara efektif shg hasil produktifitas nya maximal
Gunakan bibit singkong unggul kalo ada, yg menghasilkan singkong jumpah dan kualitas patinya tinggi
Usahakan kelangsungan bahan bakunya mencukupi , bila prod singkong berlimpah simpan sebagai gaplek sebagai cadangan bahan
Bila di daerah anda tersedia tetes / molasses, nira gunakan bahan
Alat dan bahan :
Bila menggunakan bahan
1. mesin penggiling.
/ pemarut berfungsi untuk menghaluskan bahan
ustr
2. tangki pemasak. berfungsi untuk memasak dan mengaduk bahan
3. kemudian dimasukan ke alat penukar panas (heat exchanger / cooler) dapat di buat dr drum oli bekas.
alat penukar panas. berfungsi untuk mendinginkan bahan
apabila menggunakan bahan
1. Siapkan 3 DRUM bekas Oli Kapasitas 200 L
2. Siapkan 1 atau 2 Drum plastic plastic kapasitas 150 L untuk tempat fermentasi
3. Siapkan Pipa biasa , tembaga atau stainless steel sepanjang 15 Meter
4. 1 Buah Thermometer Untuk Cooking Tank / tangki pemasak dan 1 buah utk tangki detilator
5. Selang Heavy duty ( transparan ) diameter 1 “ sepanjang 2 Meter utk indicator level tangki
6. Selang Plastik Biasa diameter ¼ “ sepanjang 10-15 Meter utk cooler / pendingin
7. Pompa Air Kecil untuk sirkulasi air di condenser
8. Bikin Tungku Pemasak, dari pasangan batu bata , beton
9. Pipa Besi ukuran ¾ “ sepanjang 2 Meter
10. Stop Kran Ukuran dan Drain Valve Ukuran ¾ “
11. gelas / tabung ukur 250 cc utk cek kadar dan drum / galaon utk Penampung Etanol
12. Alkohol meter utk pengukur Kadar Alkohol
13 selang plastic diameter 10 mm untuk keluarkan CO2 dr fermentor
Buat Pembakar tungku dr drum bekas di potong 2 bagian utk bahan bakar gajen / saw dust karena murah dan dan apinya cenderung stabil bisa tahan untuk memanaskan sampai 6 jam bisa juga pakai limbah bathok kelapa
Gunakan bahan bakar dr limbah yg murah apalagi klo gratis ,…saya juga pasti mau he..he.. . ,
kalau menggunakan kayu bakar apinya tidak stabil dan temperaturnya sulit di kontrol shg akan mempengaruhi kadar bio etanol yg keluar.
Cara Pembuatan
TANGKI FERMENTOR
Tangki fermentor ini berguna untuk memfermentasikan molasses (tetes Tebu) atau singkong sebelum proses destilasi berlangsung. Proses fermentasi ini dengan mencapurkan enzim alpha amilases atau campuran NPK,Ragi dan Urea ke dalam Cairan Tetes Tebu atau Bubur Singkong. Proses ini harus berlangsung secara aenorob, atau Hampa udara agar tidak terdapat kuman atau bakteri yang ikut masuk ke dalam tangki fermentor.
Jadi Saluran Duck neck di mulut tangki fermentor harus tertutup rapat,jangan sampai ada udara masuk.Udara hasil fermentasi yang keluar disalurkan melalui selang kecil yang disalurkan ke dalam Botol berisi air, dan posisi selang berada 2 cm dibawah tinggi permukaan air dalam botol tsbt.
Proses fermentasi ini berlangsung selama 3 atau 4 hari, atau biasanya ditandai dengan habisnya gelembung2 udara yang mucul di botol penampung C02.
PROSES PEMBUATAN MESIN DESTILASI
1.Tanki Distilator
Ambil 1 Drum dan Belah bagian Atas dan bagian bawah drum
Bersihkan bagian dalam Drum bekas Oli dari kotoran yang ada.
Di sisi Sebelah Bawah Drum Buat pelat yang dipotong menjadi cekung, lalu las kembali plat cekung ini di sisi bawah drum.
Pada Bagian Bawah drum Beri Lubang untuk saluran Drain dan Las dengan Pipa dan beri Stop kran pada pipa itu
Pada Sisi samping Drum bolongi untuk penempatan Thermometer pengukur suhu dalam drum, agar Temperatur Etanol sebesar 79 derajat C bisa selalu dikontrol.
Disisi samping yang lain beri Lubang juga di bagian atas dan bawah untuk menempatkan Alat Ukur ketinggian bahan
Gambar.
Tutup Kembali dan Las Rapat Bagian Atas Drum dan beri lubang untuk jalannya Pipa Stainless untuk proses penguapan etanol.
2. Kondensor / Pendingin
Siapkan 2 Buah Drum dan Bolongi salah satu sisi ke dua drum tersebut, lalu satukan kedua bagian drum yang bolong dan Las dengan Rapat.
Setelah menyatu, Bolongi kembali Sisi bagian atas drum, untuk menempatkan lilitan pipa stainless guna menjadikannya sebagai condenser.
Alirkan Pipa Stainless atau tembaga dari Mesin Destilasi ke drum condenser. Buat lingkaran dari pipa sepanjang 5 M dengan diameter lilitan 40 cm sebanyak 10 tingkat di dalam condenser.
Pada sisi bagian atas beri lubang untuk menempatkan lubang inlet pipa untuk sirkulasi air masuk
gambar 2 bahan tembaga
Dan pada bagian bawah beri lubang juga untuk sirkulasi air keluar ke arah pompa air
Lalu beri lubang pengeluaran dari pipa condenser untuk jalur keluarnya minyak bio-etanol yang dihasilkan.
Gambar : Rangkaian alat destilator dan skema
Cara membuat Bio etanol skala Rumah Tangga
1. Ubi kayu segar 50 kg dibersihkan
2. Dihaluskan dengan mesin penggiling
3. Hasil penggilingan disaring
4. Tambahkan air 40-50 liter, aduk dan panaskan pada alat pemasak.
5. Penambahan 1,5 ml enzim alfa amilase (panaskan 30-60 menit pada temperatur 90C.
6. Dinginkan (55-60C) dengan alat penukar panas, masukan lagi ke alat pemasak, tambahkan 0,9 ml enzim gluko amilase. pertahankan temperatur 55-60C (selama 3 jam). dinginkan (kurang dari 30C) dengan alat penukar panas.
7. tambahkan 1 g ragi roti, urea 65 g, NPK 14 g. biarkan selama 3 hari dalam tangki fermentasi.
8. Hasil fermentasi ditandai dengan aroma seperti tape, suara gelembung gas naik dan PH di atas 4.
9. Pindahkan bioetanol ke evaporator.
10. Di evaporator, panaskan jaga temperatur 78 derajat Celsius (untuk kontrol temperatur).
11. Bioetanol yang keluar berkadar anatara 70 - 90 %
Bila menggunakan tetes tebu / molases
anda tinggal melakukannya langsung mulai dari no 7 sampai selesai ( prosedur fermentasi )
PENTING DAN HARUS DIPERHATIKAN
1.Bio-etanol / Alkohol mempunyai sifat mudah menguap dan mudah terbakar,
2.Perhatikan dan kontrol peralatan distilasi, tangki dan pipa distilasi anda dr kebocoran saat melakukan penyulingan utk meghindari bahaya kebakaran.
3. Pastikan peralatan distilasi anda tidak ada pipa yg buntu yg bisa menimbulkan tekanan balik selama penyulingan berlangsung kalau perlu tangki distilator diberi alat pengukur tekanan / pressure gauge.
4. Selama tdk ada tekanan balik distilasi anda akan berjalan pada tekanan normal ( 1 atm ) dan tidak bakal meledak .
5.Pastikan fasilitas Air nya cukup, kebutuhan air untuk pendinginan terpenuhi dan pompa bejalan baik shg menghasilkan etanol terkondensasi dengan maximal dan fasilitas air ini akan sangat berguna sekali apabila sewaktu waktu terjadi kebakaran.
5.Selalu perhatikan keselamatan kerja dan hindari bahaya kebakaran.
SEMOGA BERMANFAAT
Ditulis ulang dari berbagai sumber oleh : Agus Mastrianto
Koperasi Agrobisnis Sukajaya Xwungu – Kend
Comments
triman
terima kasih atas informasinya.